cantiknanmerdu.blogspot.com

cantiknanmerdu.blogspot.com

Melatih mental dan daya tempur Murai Batu untuk lomba

Sobat Burung Kicau pasti sangat menginginkan burung jagoannya moncer saat di lombakan, tampil ngotot dan mengeluarkan suara kerasnya secara bertubi-tubi tanpa kenal lelah, sungguh hal itu adalah menjadi kebanggaan bagi setiap kicaumania di manapun berada.

Banyak sekali versi beberapa cara atau berbagai treatment untuk melatih burung, namun hal terpenting yang perlu di garis bawahi dalam perawatan burung adalah kepiawaian anda dalam memahami dan mengenali karakter burung yang anda gacokan, karena antara burung satu dan lainnya memiliki karakter yang berbeda, dan jika metodenya tidak sesuai dengan karakter si burung maka hasilnya tidak akan menjadi baik justru malah sebaliknya.

Jika burung sobat masih bahan atau bakalan, baca tips berikut ini Perawatan untuk Murai batu bahan agar cepat gacor.


Dan inilah beberapa treatment untuk burung yang siap lomba:

  • Umur yang bagus untuk di lombakan.
    Usia burung adalah faktor yang sangat perlu di perhatikan sebelum menurunkan burung ke lomba, jangan keburu melombakan burung di usia muda (mabung pertama), meski burung sudah menunjukkan mental fighternya, karena di usia ini tingkat emosional burung belum stabil, dan dampak buruknya adalah burung menjadi stres mabung, kanibal, macet dan lain-lain.

    Tipikal fighter burung adalah mempertahankan daerah teritorialnya, jadi dia akan mencoba mengusir burung lain dengan suara lantangnya dengan gaya tarungnya yang khas, dan burung yang masih muda tingkat emosi dan pengalamannya masih minim jadi perlombaan dini dapat membuat burung menjadi stres. Idealnya adalah saat usia burung telah selesai mabung kedua, dan pada top performancenya adalah pada pasca mabung ketiga.
  • Menggunakan kandang Umbaran.
    Umbaran ini di perlukan untuk melatih otot-otot burung agar memiliki fisik yang kuat, menambah stamina serta nafas yang panjang, dan juga mempunyai daya tahan tubuh yang kuat sehingga burung tetap vit ketika di bawa jalan-jalan.

    Namun di sisi lain terapi umbaran ini dapat juga membuat burung terlalu agresif (nabrak ruji), kurang tenang (nagen/nancep) ketika di gantang, hal ini di karenakan burung terbiasa terbang di ruang umbaran yang luas. Jadi, sebaiknya di sesuaikan saja dengan karakter burung anda, umbaran ini sangat cocok untuk terapi burung yang terlalu jinak/manja.
  • Jemur pada waktu yang lama.
    Burung yang tidak biasa di jemur akan cepat mangap ketika di jemur sebentar, untuk itu latihlah sedikit demi sedikit, yaitu dengan menambah durasi jemurnya pada setiap hari, hal ini sangat penting karena dapat membuat tubuh dan mental burung menjadi sangat kuat. Penjemuran ini juga bisa di lakukan di tempat pengumbaran.
  • Pemberian EF (extra fooding).
    Meningkatkan jumlah pemberian jangkrik pada pagi dan sorenya, kemudian siangnya atau setelah penjemuran bisa di berikan kroto segar 2/3 hari sekali.

    Berikan juga vitamin atau suplemen yang menurutmu aman dan baik untuk kesehatan sekaligus performa burung.
  • Trek dengan burung lain.
    Ini bisa di lakukan dengan teman-teman yang mempunyai burung sejenis, yaitu dengan menempel 3 atau 4 burung untuk latihan, untuk permulaan sangkar di taruh di lantai saja dan biarkan burung yang lain berhadapan dan bertarung, akan tetapi biarkan burung mu masih dalam keadaan berkerodong, jika burung mu mulai mengeluarkan suara perlawanannya maka bukalah krodong nya dan sebaiknya posisinya agak jauh dari burung lain, lihat proses pertarungannya apabila diam saja atau kurang ngotot tutup kerodong lagi beberapa saat, dan buka krodong lagi ketika mulai menunjukkan suara perlawanan, lakukan seperti itu dan seterusnya.

    Anda juga bisa mengajaknya jalan-jalan ke latber, mungkin pertama kalinya burung akan merasa bingung dengan keadaan di area latber, gantung saja burung di pinggiran area latber agar beradaptasi dengan lingkungan.

Merawat burung Branjangan agar memiliki bulu indah

Perawatan harian yang tepat dan membuat burung senyaman mungkin di dalam sangkar merupakan faktor utama dalam mencetak burung kicau yang sehat, berbulu indah, raajin berkicau hingga menjadi burung juara, dan juga pemilihan pakan dan sangkar yang tepat untuk karakter burung juga sangat berpengaruh terhadap si burung.

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang perawatan burung Branjangan, pada umumnya burung mungil ini di tempatkan di sangkar yang berbentuk tinggi, bahkan ada yang tingginya mencapai 2 meter, hal ini di karenakan untuk si burung dapat beratraksi bebas, karena burung ini memiliki keistimewaan Hovering yaitu berkicau sambil terbang secara vertikal atau naik turun, dan untuk burung yang sudah dapat melakukannya akan memiliki nilai yang sangat tinggi.

Selain itu burung Branjangan adalah burung Passerin yaitu burung yang tidak suka bertengger di ranting-ranting pepohonan seperti burung-burung pada umumnya, melainkan dia lebih suka berdiam ataupun berjalan-jalan di dasar tanah maupun batu, dan biasanya dia sangat suka berkipu atau mandi pasir/debu di alam habitatnya.

Oleh karena itu di dalam sangkarnya  hanya di berikan batu sebagai tenggerannya dan pada lantainya biasanya di beri pasir, namun yang lebih baik menurut para Burung Kicau mania adalah menggunakan tumbukan batu bata, karena tumbukan batu bata lebih higienis dan juga dapat menjadikan corak warna bulu branjangan menjadi cerah dan indah.

Jangan lupa untuk mengganti tumbukan batu bata tersebut setelah kotor atau penuh kotoran, karena kondisi yang dingin dan lembab juga dapat menumbuhkan jamur atau bakteri yang bisa menjadikan resiko berbagai penyakit.

Menyajikan EF (pakan) yang berkualitas untuk burung Juara


Menjaga kondisi kesehatan pada burung sangatlah penting dan wajib di perhatikan bagi semua penghobi Burung Kicau atau Kicau mania, dari segi kebersihan kandang, pola perawatan dan juga pakan yang akan di sajikan tentulah akan mempengaruhi kondisi sang burung, khususnya pakan extra fooding seperti jangkrik dan ulat hongkong / ulat kandang.

Karena ada sobat yang mengeluhkan burung jagoannya mati beberapa saat setelah di berikan pakan berupa jangkrik, dan yang membuatnya sedih adalah burung tersebut pernah di tawar orang hingga puluhan juta rupiah, tentu saja hal ini sangat di sayangkan.

Untuk itulah kami ingin memberikan tips untuk memberikan pakan berkualitas sebelum di sajikan kepada burung kesayangan anda, khususnya untuk burung seperti Murai batu, Kacer, Pentet, Anis, Ciblek, Pleci, dan burung-burung lain yang wajib di berikan Ef jangkrik maupun ulat hongkong.

Coba bayangkan jika sobat makan ayam, yang ayam itu kurus kurang gizi apalagi penyakitan, tentunya juga akan mempengaruhi kesehatan sobat, ef seperti jangkrik atau ulat hongkong pun juga harus di beri pakan yang bergizi biar sehat sehingga burung yang menyantap pun menjadi sehat karena makan jangkrik yang gizinya banyak.

Sobat bisa memberikan pakan untuk jangkrik dan ulat hongkong dengan memberinya sayur-sayuran yang bergizi tinggi seperti sawi, jagung, wortel, kubis, kentang, apel dan sebagainya, kemudian pilihlah Jangkrik/ulat hongkong yang sehat tidak cacat, tidak berair, tidak terluka untuk di berikan kepada burung jagoan anda.

Contoh pakan untuk jangkrik dan ulat hongkong

Namun ada hal yang memiliki manfaat besar dalam memberikan EF tersebut untuk si burung, yaitu pilihlah ef yang baru berganti kulit atau bisa di sebut dengan jangkrik putih dan ulat hongkong putih, ef tersebut sangat di sukai oleh burung.

Jangkrik dan ulat hongkong yang berganti kulit

Cara mengetahui umur atau usia parkit siap kawin

Semua masyarakat pada umumnya pasti setuju kalo burung Parkit merupakan burung yang cantik dengan bulu warna yang indah, selain itu harganya pun sangat terjangkau, meskipun si doi ini merupakan burung hias namun dia juga memiliki suara crecetan yang lumayan untuk di jadikan masteran Burung kicau lainnya, bahkan ada sobat kicau mania yang mencetak burung parkit gacor nya memiliki suara tembakan seperti Cililin maupun Kenari.

Pada artikel yang sebelumnya kami pernah mengulas tentang membedakan  jenis kelamin jantan dan betina di sini Cara membedakan burung Parkit jantan dan betina.

Dan pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi tentang Cara mengetahui usia burung Parkit berdasarkan ciri fisik, hal ini sangat penting karena dalam hal berternak Parkit, atau burung apapun kita harus megetahui umur yang sudah dewasa untuk di jadikan indukan dalam berternak nanti. 

Sebenarnya ada jenis burung Parkit Australia, Parkit Amerika, Parkit Holland dan yang lainnya, namun yang akan kami ulas kali ini adalah untuk yang dari Holland.

Baiklah, mari kita bahas umur parkit berdasarkan ciri-cirinya:

  1. Garis-garis yang berada di sekitar kepala.Burung muda atau yang masih di bawah umur 4 bulan biasanya memiliki garis-garis hitam yang berjajar di area kepalanya dan garis-garis akan hilang saat burung mulai mabung atau menginjak umur antara 5-6 bulan hingga tumbuh bulu baru tanpa garis-garis lagi.
  2. Bintik atau bercak hitam di area dagu / leher.Saat usia muda terdapat bercak-bercak hitam yang kurang jelas dan seiring umurnya bertambah bercak hitam ini akan semakin jelas dan akan membentuk titik-titik hitam.
  3. Warna iris pada mata.
    Iris mata atau yang lebih jelasnya lingkar mata yang terletak di luar bola matanya, ini warnanya hitam ketika masih muda (di bawah 4 bulan), lalu akkean berubah menjadi abu-abu samar pada umur 4-6 bulan, lalu jadi putih keabu-abuan pada umur 6-8 bulan dan akan menjadi putih jelas dan terang  ketika umur 8 bulan +, di umur inilah burung siap di ternak.
  4. Warna pada Cere.
    Cere atau lubang sekitar hidung pada burung Parkit ini merupakan pembeda antara jantan dan betina, untuk betina memiliki warna putih dan untuk jantan berwarna ungu/biru, nah warna ini jika semakin tua umurnya maka akan semakin tua, jelas dan terang juga warna cerenya.
Sobat bisa lihat perbedaan pada gambar di bawah ini..




Cara membuat pakan ciblek dan pleci gacor

Semua pecinta Burung Kicau tanpa terkecuali pasti sangat menginginkan kicauan asuhannya menjadi burung yang gacor atau rajin berkicau di setiap waktu, dan hal inilah yang membuat anda rela menghabiskan waktu untuk melakukan perawatan dan memanjakan sang burung, hingga mungkin istri, pasangan atau pacar anda merasa cemburu dengan momongan anda.


Realita nya rata-rata semua burung pasti akan gacor (rajin berkicau) jika sudah mapan, dalam arti mapan umurnya, mentalnya, birahinya dan memiliki kondisi tubuh yang fit serta sehat, da darin setiap burung juga memiliki katuranggan yang berbeda-beda, ada yang  memang trah juara maupun tidak.

Pada umumnya sifat dari obat gacor atau suplemen burung adalah berisi vitamin yang membuat burung jadi fit dan juga meningkatkan staminanya. nah pada kali ini kami akan memberikan tips untuk cara membuat pakan untuk burung pleci gacor dan ciblek gacor dengan mudah.

Lalu, bahan apa saja yang di pelukan?
  • 1 sachet susu bubuk.
  • 1 butir kuning telur mentah.
  • 3 butir minyak ikan.
  • 3 sendok madu asli.
  • Voer lembut secukupnya
  • Dan tepung jangkrik seperlunya.
Cara membuat pakan Pleci dan Ciblek adalah:
  • Siapkan  baskom atau wadah untuk pengadukan.
  • Masukkan kuning telur, 3 butir minyak ikan dan 3 sendok madu asli.
  • Kemudian masukkan pula Voer lembut secukupnya di tambah sedikit tepung jangkrik.
  • Aduklah semua bahan tersebut hingga tercampur dan benar-benar rata.
  • Lalu kering kan adonan tersebut dengan di jemur di bawah matahari atau bisa menggunakan oven.
  • Setelah adonan menjadi kering, maka bisa di haluskan dengan cara di tumbuk atau yang lainnya.
  • Dan pakan siap untuk di hidangkan.
Sebenarnya cukup mudah kan?? sobat bisa mencobanya di rumah, dan mungkin sobat bisa menuangkan ide atau bereksperimen dengan menambahkan bahan lain seperti tepung kacang kedelai, wolfberry, jahe dan sebagainya seperti yang di lakukan oleh para juara yang memiliki racikan rahasianya.

Manfaat kangkung untuk Lovebird juara

Kangkung atau yang mempunyai nama latin Ipomea Sp ini adalah sayuran yang memiliki banyak nutrisi yang sangat bagus untuk tubuh, kandungan gizinya bahkan lebih lengkap dari pada jenis sayur-sayuran yang lain, selain manusia beberapa hewan juga mengonsumsinya seperti kelinci, marmut, dan lain-lain, akan tetapi di sini kita akan membahas burung yang juga gemar untuk memakannya yaitu burung Lovebird.

Sebenarnya ada dua jenis dari sayur ini yaitu kangkung darat dan kangkung, namun yang di rekomendasikan di sini adalah kangkung darat karena lebih hihienis.


Cara penyajiannya yaitu:
  • Pilihlah kangkung yang masih muda, untuk mengetahuinya yaitu batangnya lunak ketika di remas.
  • Cucilah kangkung tersebut sebelum di berikan pada si burung.
  • Kadar air dari kangkung ini sekitar 85% dan sebagian besarnya terletak pada batangnya, maka dari itu sebaiknya ambil daunnya saja untuk burung.
  • Jika selama 4 jam masih ada kangkung yang tersisa sebaiknya di buang atau di ganti, karena kadar airnya yang tinggi akan mempercepat proses pembusukan.


Manfaat Kangkung bagi burung Lovebird:
Selain memiliki nutrisi gizi yang sangat tinggi, sayuran ini juga memiliki zat-zat positif yang berdampak positif bagi burung Lovebird. Di antaranya yaitu:
  • Memiliki zat sedative yang berfungsi sebagai penenang, sehingga sangat baik untuk burung dalam mengontrol birahinya khususnya untuk burung yang sering di lombakan, dan banyak para Lovebird juara yang mengonsumsinya 1 jam sebelum lomba.

    Sedangkan untuk burung yang di penangkaran selain dapat meningkatkan hormon kangkung ini juga akan membuat indukan lebih tenang terhadap pasangannya sehingga dapat menghindari burung yang saling menyerang dan agresif pada pasangannya.
  • Mempunyai zat yang dapat menetralisir racun dalam tubuh, sehingga burung yang mengonsumsinya akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat jika sering mengonsumsinya.
  • Memiliki zat yang dapat menyejukkan lambung dan pencernaan.
  • Mempunyai zat anti peradangan, sehingga sangat cocok untuk burung yang sering NGEKEK.
  • Dapat membantu pencernaan dan juga menghentikan pendarahan.

Mengenal berbagai Jenis burung Poksay

Burung yang satu ini adalah burung klasik, yang sulit di temukan di era sekarang ini, burung yang berasal dari kelompok Laughingtrush dari keluarga Leiothricidae yang memiliki genus Garullax dan Trochalopteron, pada jaman dahulu burung dari keluarga tersebut sempat moncer di negara kita pada masanya, dan di antara nya yaitu jenis burung Poksay dan Whamei.

Sedangkan dalam spesies burung Poksay sendiri ini memiliki kurang lebih 50 jenis yang tersebar di seluruh dunia, rata-rata dari mereka memiliki ciri khas kicauan yang bersuara tebal, kencang, dan mengalun dengan merdu.Dan pada kesempatan kali ini tim Burung Kicau akan mengulas beberapa di antaranya yang cukup populer.

Inilah Beberapa jenis burung Poksay yang populer:
    1. Poksay Hongkong (Blackthroated Laughingtrush).
    Burung yang memiki nama latin Garullax Chinensis ini dahulu paling ramai di minati oleh para kicau mania karena memiliki gaya tarung yang khas dan juga suaranya yang mengalun dengan sangat merdu.

    Di era sekarang ini sudah sangat langka dan jarang kita temui, mungkin untuk sobat yang memiliki nya di harapkan untuk membudidayakan dengan cara menangkarnya. Dan mungkin hal ini akan memiliki nilai yang sangat tinggi mengingat kelangkaannya di pasar.




    2. Poksay Jambul (White-crested Laughingtrush).
    Burung bernama latin Garullax Leucolopus yang juga memiliki nama  White-crested Laughingtrush ini seperti poksay Hongkong, yakni berasal dari negeri China yang wilayah penyebarannya hingga Himalaya dan Indochina.

    Lain dengan saudaranya, burung ini memiliki suara kicauan yang sangat keras dan juga berisik sehingga membuat rumah serasa di hutan.



    3. Poksay Sumatra (Sumatran Laughingtrush).
    Atau yang memiliki nama latin Garullax Bicolor ini adalah burung endemik dari pulau Sumatra, bentuknya hampir memiliki kemiripan dengan Poksay Jambul, begitupun dengan suara kicauannya.



    4. Poksay Kuda (Rufou-fronted Laughingtrush).
    Burung yang memiliki nama latin Garullax Rufifrons ini adalah burung endemik dari pulau Jawa, namun keberadaannya kini sangat langka dan susah di temukan.



    5. Poksay Mantel (Sunda Laughingtrush).
    Yang juga bernama lain Sunda Laughingtrush ini memiliki nama latin Garullax Palliatus, jenis ini merupakan burung endemik dari pulau Sumatra dan Kalimantan.



    6. Poksay Mandarin (Chestnut Laughingtrush).
    Burung ini memiliki 2 jenis spesies yang terdiri dari Garullax Mitratus yang berasal dari pulau Sumatra dan Garullax Tracheri yang berasal dari pulau Kalimantan, keduanya memiliki postur yang sama namun yang menjadi perbedaannya adalah pada kacamatanya, yang dari sumatra lingkar matanya berwarna putih dan dari kalimantan berwarna kuning.



    7. Poksay Samho (Rusty and Buffy Laughingtrush).
    Yaitu burung yang memiliki suara kicau yang cukup merdu, dan jenis ini terbagi menjadi 2 spesies berdasakan dari wilayah penyebarannya. Yaitu Garullax Poecilorhynchus dari wilayah Taiwan dan Garullax Berthemyi dari daratan China.



    8. Poksay Hitam (Black Laughingtrush).
    Burung bernama latin Garullax Lugubris ini mempunyai suara yang keras dan lantang seperti Poksay Jambul, dia adalah burung yang berasal dari pulau Sumatra.



    9. Lesser Necklaced Laughingtrush.
    Burung yang memiliki nama latin Garullax Monileger ini adalah jenis Poksay yang mungkin tak pernah di temui di alam Indonesia, karena habitat penyebarannya berada di wilayah China, India, Vietnam, Bangladesh, Thailand, Nepal, Bhutan dan Kamboja.



    10. Poksay Kepala Botak (Bare-headed Laughingtrush).
    Mempunyai nama latin Garullax Calvus ini merupakan burung endemik dari pulau Kalimantan, di namakan botak adalah karena pada bagian kepalanya tidak memiliki bulu.



    11.Spotted Laughingtrush.
    Burung bernama latin Garullax Ocellatus ini berbeda dengan yang lainnya yakni meiliki warna bulu yang bercorak, sehingga di sebut dengan Poksay Berbintik. Dan wilayah penyebarannya adalah Myanmar, Bhutan, China, India dan Nepal.



    12. Hwamei atau wambi.
    Burung Hwamei ini adalah termasuk dari keluarga burung Poksay (Laughingtrush), dia terbagi menjadi 2 jenis spesies yakni Hwamei dari China bernama latin Garollax Cannorus dan Hwamei yang dari Taiwan bernama latin Garullax Taewanus.

    Untuk membedakannya cukup mudah, yakni terlihat perbedaan yang mencolok pada bagian alisnya, yang alisnya berwarna putih tegas adalah Hwamei dari China.

    Untuk suara kicauannya sudah tak di ragukan lagi, burung yang sering meramaikan event lomba di era 90-an ini juga di sebut sebagai burung Rocker. Namun sejak adanya larangan burung Import dari China pada awal 2000an membuat burung-burung semacam ini jadi sangat langka.